Bismillah..
Hari ini telah dilaksanakan kegiatan Parents Teacher Interview (PTI). Kegiatan ini bisa dibilang mirip seperti kegiatan pengambilan rapor siswa. Perbedaannya adalah rapor siswa sudah diberikan 1 hari sebelum hari PTI. So, pada saat PTI orang sudah ada bekal melihat hasil belajar para siswa, tinggal membahas perkembangan siswa tersebut di kelas.
What an experience for me….
Berbagai macam tipe orang tua sepertinya ada pada saat PTI hari ini. Banyak hal yang dapat saya ambil sebagai pelajaran, terutama mengenai betapa pola asuh di rumah sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa di kelas.
Secara garis besar, saya membagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
- Ada orangtua yang sangat welcome dan open minded. Pada kondisi ini, orangtua dapat memahami karakter anak dan paham benar memang anak tersebut memiliki kekurangan / kelebihan tertentu. Sama sekali tidak terlihat adanya suatu paksaan dari orang tua dalam hal capaian nilai. Ketika guru memberikan saran atau menyampaikan bagaimana kondisi anak di kelas, para orang tua ini menerima dan bahkan menjadikan guru sebagai partner.
- Ada tipikal orang tua yang penuntut / score oriented. Beberapa anak terlihat seperti punya tekanan psikis. Ternyata hal tersebut terlihat dari orangtua yang meminta kesempurnaan pada anak. Mereka merasa anak mereka mampu dan tidak seharusnya mendapatkan nilai seperti yang sudah tertera pada rapot bayangan anak mereka. Orang tua tipe ini cenderung menempatkan guru sebagai pihak yang salah dan anak sebagai pihak yang benar. Beberapa kali, saya dan partner menemui kesulitan untuk menyampaikan kondisi real yang ada di kelas, terutama mengenai perilaku anak tersebut. Pada kasus ini, orangtua sulit untuk menerima masukan yang diberikan oleh guru.
- Tipe terakhir adalah tipe avoiding. Ada orangtua yang tidak hadir, padahal justru kami sebagai guru butuh sekali untuk berbicara dan membahas perkembangan anak serta mencari solusi secara bersama. Selain itu, orang tua yang terlalu sibuk, hingga terlihat tidak adanya ikatan yang erat dengan anaknya dapat dikategorikan dalam tipe ini pula. Orang tua cenderung tidak memiliki waktu khusus untuk anak. Anak tidak terbiasa didampingi oleh orang tua dalam proses pembelajaran. Komunikasi antara anak dan orang tua pun sepertinya terlihat kurang
Dari 3 tipe orang tua yang sudah saya sebutkan di atas, tentunya tipe yang ideal adalah tipe yang pertama. Pada kondisi ini, anak tidak berada dalam posisi sebagai ‘korban’ dari orangtuanya. Sehingga, paling tidak ada harapan yang lebih untuk anak-anak yang memang masih low, karena pada dasarnya orangtuanya sudah melakukan yang maksimal namun mungkin butuh waktu lebih untuk sang anak menonjolkan dirinya.
That’s it my story. Tomorrwo will be the second day for PTI. Wish me luch! ^_^